Movie Review : BELOK KANAN BARCELONA

96CE096E-F7E4-4797-983D-F720786B6E88.jpeg

Demi keproduktifan menulis (walau nulisnya belum yang berbobot2 gituu πŸ˜…) jadilah kali ini saya akan mereview film yang diadaptasi dari novel berjudul ‘Traveler’s Tale: Belok Kanan Barcelona’.
Awal mulanya tertarik dengan film ini karena saya sudah terlebih dahulu membaca novelnya. Walau jujur saya lupa dengan isi novelnya, karena sudah dibaca sejak saya duduk dibangku SMP. Yang jelas saya suka banget sama ceritanyaa..
Novel fiksi ini mengangkat tema tentang persahabatan, percintaan sampai petualangan dan traveling. Sebetulnya dari segi cerita cukup mainstream, namun karena diramu secara apik oleh mas Adhitya Mulya, beserta 4 penulis lainnya (YES, novel ini ditulis oleh 5 orang) rasanya menyenangkan banget. This kind of my favourite novel. Kita diajak berpetualang dalam persahabatan 4 orang sahabat.
Bercerita tentang Retno, Farah, Yusup, dan Francis. Mereka bersahabat sejak SMA. Awalnya persahabatan mereka adem ayem aja, sampai ternyata Francis menyukai Retno, Retno pun juga sebetulnya interest ke Francis. Namun karena keyakinan Retno dan Francis berbeda, jadilah Retno menolak Francis. Masalah mulai muncul karena ternyata Farah memendam rasa ke Francis. Namun Farah sendiri ga pernah mengungkapkannya, karena ia tau bahwa Retno pun menyukai Francis. Jadilah Farah hanya bisa curhat ke Ucup. Sementara Ucup itu tokoh yang paling sedih sih sebetulnya, karena dia suka sama Farah tapi dipendem sendiri dan gabisa curhat ke siapapun
Intinya film ini bercerita tentang persahabatan dan cinta segi empat.. banyak banget ya btw seginyaa.. Selepas lulus SMA mereka menjalani hidupnya masing-masing, Francis jadi seorang pianis terkenal yang kerjanya touring keliling dunia, Retno menjadi seorang chef di Copenhagen, Farah menjadi seorang arsitek di Hanoi dan Ucup bekerja di Cape Town. Mereka sesekali masih bersinggungan via dunia maya. Hingga suatu hari Francis mengabarkan akan menikah dengan seorang gadis Spanyol di Barcelona. Nah disinilah awal mula petualangan mereka berempat dimulai, dengan jalan berbeda yang ditempuh dan dengan perjuangannya masing-masing untuk sampai pada suatu tujuan. Retno, Ucup, dan Farah menuju 1 titik yaitu Barcelona.

Untuk filmnya sendiri, disutradarai oleh Guntur Soeharjanto (beliau ini spesialis sutradara film Indonesia yang mengambil lokasi syuting di luar negeri, dan salah satu karyanya adalah film 99 cahaya di langit Eropa yang jadi favorit saya). Syuting filmnya sendiri mengambil lokasi di beberapa negara, seperti gurun pasir di Maroko, Hungaria (Budapest), Copenhagen (Denmark), dan Spanyol (Barcelona) sesuai judul filmnya itu sendiri.
Overall filmnya ringan dan menyenangkan serta cukup menghibur. Memang karena filmnya adaptasi dari novel tentunya ekspektasi pembaca novel seringkali ndak sama persis, tapi menurutku secara garis besar sudah cukup sesuai. Mungkin secara cerita standar yaa..cuma penyampaian cerita, setting dan akting dari masing2 cast sudah sesuai porsinya.

 

Star Rating : 3.5/5

 

Published by nastitimaharani

Bonjour,i'm asti. This is my first wordpress. I like reading,blogging,writing,eating,travelling,and playing,cycling too. I'm student, currently 14 (6 years ago)

Leave a comment